Investigasi.comNTB – Ketua Umum DPP Ormas Garda Lombok, Erwin, S.H., menegaskan bahwa pemberitaan terkait penangkapan empat anggota Garda Lombok yang dikaitkan dengan aksi premanisme adalah keliru. Mereka bukan debt collector, melainkan anggota ormas yang membela Sekjen mereka, S.I., setelah istrinya diduga dibawa selingkuh oleh Ketua Panwascam Batukliang, Bukron Ependi.
“Kami sangat menyayangkan framing berita yang menyebut mereka sebagai debt collector yang melakukan tindakan premanisme. Faktanya, mereka adalah anggota Garda Lombok yang terlibat dalam kasus ini karena membela kehormatan keluarga Sekjen mereka, bukan karena aktivitas penagihan utang,” tegas Erwin.
Kasus Bermula dari Dugaan Pelecehan dan Perselingkuhan
Erwin menjelaskan bahwa kejadian ini bukan soal kendaraan yang ditarik oleh debt collector, melainkan konflik keluarga yang dipicu oleh dugaan pelecehan terhadap istri Sekjen Garda Lombok.
“Informasi yang beredar seolah-olah ini adalah aksi kriminal debt collector, padahal kenyataannya ini adalah persoalan harga diri dan martabat keluarga. Dugaan kuat ada seseorang yang mencoba membawa istri Sekjen kami ke dalam hubungan terlarang, padahal ia tahu wanita itu sudah bersuami,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa peristiwa ini tidak boleh dilihat hanya dari satu sisi. “Kami tidak membenarkan adanya kekerasan, tetapi kita juga harus melihat penyebab utama dari kejadian ini. Jangan sampai ada pihak yang dikorbankan hanya karena framing berita yang menyesatkan,” tambahnya.
Divisi Hukum Garda Lombok: Jangan Ada Kriminalisasi!
Ketua Divisi Hukum Garda Lombok, M. Shaufi, S.H., M.H., menegaskan bahwa proses hukum harus berjalan secara adil tanpa adanya intervensi opini yang menyesatkan.
“Kami mendukung penegakan hukum, tetapi kami juga menuntut keadilan bagi anggota kami. Jangan sampai mereka dikriminalisasi hanya karena membela kehormatan Sekjen mereka dari dugaan tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh pihak lain,” ujarnya.
Shaufi memastikan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan hukum penuh kepada anggota yang ditahan. “Kami akan mengawal kasus ini hingga tuntas dan memastikan kebenaran diungkap secara objektif. Jika ada unsur pelanggaran dari pihak lain yang memicu kejadian ini, kami juga akan menempuh jalur hukum,” tegasnya.
Selain itu, ia meminta media agar berhati-hati dalam membuat pemberitaan. “Jangan sampai nama baik individu dan organisasi kami tercoreng karena narasi yang tidak sesuai fakta,” tambahnya.
Saat ini, tim hukum Garda Lombok terus mengawal kasus ini agar berjalan sesuai prinsip keadilan dan transparansi. Mereka juga akan mengusut lebih lanjut dugaan perbuatan tidak pantas yang menjadi akar dari insiden ini.