Investigasintb.com – Ratusan peserta mengikuti diskusi bertemakan Opportunity & New Challenges Destinasi Sembalun bertempat di Kebun Kopi Sembalun, Lombok Timur, Senin (9/12/2024).
Diskusi tersebut diinisiasi oleh Kepala bidang kelembagaan dinas pariwisata Provinsi NTB Mawardi. Diskusi diikuti oleh sejumlah perwakilan mulai dari Ormas Garda Lombok, TNGR, Dan DMO Sembalun, perwakilan asosiasi Hotel dan restoran Kawasan sembalun, TO (trek organizer), pengurus seven summit, pokdarwis Kawasan sembalun, pemerhati budaya dan pariwisata dan asosiasi kopi.
Dari hasil diskusi terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi destinasi Sembalun mulai dari penanganan sampah yang harus memiliki kebijakan dan regulasi pasti, tata ruang Kawasan, dann branding destinasi.
Adapula persoalan tata Kelola destinasi yang masih tidak tertata, budaya yang tergerus, juga timbul tidak pemerataan dampak ekonomi pariwisata terhadap penduduk setempat.
Dari hasil Kesimpulan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perlunya penguatan kelembagaan baik pengelolaan destinasi dan penguatan kelembagaan asosiasi sebagai partner.
Kolaborasi dan sinergitas antar pemerintah provinsi dan kabupaten juga di singgung, sejauh mana peran pemerintah kabupaten dalam mengambil Langkah kebijakan.
Ketua dewan pendiri Garda Lombok Ainuddin Fahri, menekankan sustainable tourism menjadi penting untuk keberlanjutan pariwisata dengan memperhatikan dan menjaga lingkungan dan melestarikan budaya lokal.
Dikatakannya, hasil Pra Rakornas Kementerian pariwisata RI yang di laksanakan di Jakarta beberapa hari yang lalu, bahwa saat ini menerapkan ramah kebersihan.
Jargonnya pariwisata NTB adalah wisata halal atau friendly muslim dan ditambahkan dengan ramah kebersihan.
Ia mengharapkan Kepala TNGR konsen terhadap penanganan sampah dan pemberdayaan terhadap sumber daya manusia.
Termasuk pemberian ijin pengelolaan objek destinasi yang dikelola oleh pokdarwis dengan catatan harus memenuhi ketentuan yang berlaku serta adanya kesepakatan dengan desa yang bersangkutan.
Lebih lanjut Kepala bidang kelembagaan dinas pariwisata Provinsi NTB Mawardi juga mengatakan, tujuan diselenggarakan diskusi ini untuk mengetahui secara langsung dari semua partner yang ada di Kawasan sembalun masukan dan permasalahan yang di hadapi.
Acara ini di bawa santai sembari menikmati kopi sembalun yang sudah terkenal sampai luar negeri.
Hasil diskusi ini akan di buatkan risalah yang nantinya akan menjadi pedoman pengambilan kebijakan dan membuat program kerja yang tertuang di kertas kerja OPD yang terkait.
“Harapannya dampak dari kepariwisataan mampu memberikan kontribusi mensejahterakan Masyarakat dan peluang kerja bagi yang belum memiliki pekerjaan, pendapatan asli daerah juga mampu memberikan Pembangunan yang merata,” jelas Mawardi.
Menurut Mawardi, peluang dan tantangan destinasi sembalun tentu harus di sikapi dengan bijak oleh semua pihak, kebijakan pemerintah baik provinsi maupun kabupaten harus beriringan untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan.
Pemerintah harus berani berinvestasi di sumber daya manusia dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas. Sumber daya manusia sangat penting sebagai pengelola destinasi, harus diberikan pendampingan intensif dan diberikan bekal pelatihan sehingga memperoleh kompetensi kepariwisataan yang mempuni.
Sebagai informasi, Kecamatan Sembalun yang terletak di Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat adalah salah satu Destinasi wisata unggulan. Kecamatan Sembalun terdiri dari Enam Desa yaitu Sembalun Bumbung, Sembalun Lawang, Sajang, Bilok Petung, Sembalun dan Sembalun Timba Gading.
Desa Sembalun sebagai pintu Gerbang utama bagi para pendaki yang ingin menjelajahi Gunung Rinjani. Gunung Rinjani tidak hanya terkenal karena pemandangan yang eksotis, tetapi juga karena keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.
Kawasan ini menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna endemik, termasuk beberapa spesies langka yang sulit ditemukan di tempat lain. Gunung rinjani dikelola oleh Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Pesona Alam yang Tiada Dua
Dikelilingi oleh pegunungan hijau yang menjulang, sembalun berada di ketinggian sekitar 1.150 meter di atas permukaan laut. Udara sejuk khas pegunungan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin merasakan ketenangan.
Disini dapat menyaksikan pemandangan ladang pertanian yang terhampar luas dengan latar belakang megah gunung rinjani, salah satu gunung tertinggi di Indonesia.
Keindahan Budaya dan Tradisi
Sembalun kaya akan budaya dan tradisi. Desa desa adat di sekitar Kawasan ini masih menjaga kearifan lokal yang menjadi warisan nenek moyang.
Wisatawan dapat menyaksikan rumah-rumah tradisional sasak yang terbuat dari bambu danberatapkan ilalang, serta mengikuti berbagai kegiatan budaya seperti tarian dan masih banyak budaya yang masih di pertahankan dan dilestarikan.
Destinasi ramah Wisatawan
Akses menuju sembalun kini semakin mudah dengan infrastrur yang terus berkembang. Selain itu tersedia banayak pilihan akomodasi, mulain dari homestay sederhana hingga penginapan kerkonsep glamping yang memberikan pengalaman tak terlupakan di Tengah alam.
Kecamatan sembalun menjadi bukti nyata bahwa Indonesia adalah surga wisata alam. Banyak wisatawan yang menjuluki Sembalun sebagai Swiss nya Lombok.