Hukum  

“Pilkada dalam benak rakyat, mencari pemimpin yang bagaimana ya!….,tejaring”

Investigasintb.com-Tak terasa 6 bulan lagi akan ada pesta demokrasi di NTB, pilkada, pertarungan beberapa jagoan dan tampil di permukaan publik…,
Siapakah diantara mereka yang mampu menina bobokkan masyarakat dan adakah diantara mereka yang dapat membuat generasi muda bisa maju kepermukaan bersama sama memajukan NTB,
Baik dibidang pembangunan dan atau memajukan NTB semakin berkwalitas dipentas Nasional…?

Sampai sekarang belum kelihatan anak bangsa yang ditelurkan oleh pemimpin masa lalu, khususnya GENERASI Muda di NTB, maju secara serentak bahwa dia adalah angakatan anak muda besutan GUBERNUR si x,Bupati si x,
Sehingga bisa menjadi ikon bangsa khususnya dari NTB
.
Maksud penulis adalah belum ada karya anak muda yang lahir di NTB sebagai asuhan para Pemimpin di NTB, sepanjang waktu dari tahun 2019 sd 2023,belum ada anak NTB yang teriak bahwa dia dari NTB, punya karya bagus di pentas Nasional.
Kemajuan anak muda Generasi Muda, pertanda bahwa pemimpin punya cara tersendiri memajukan anak bangsa khususnya di NTB.
Nah ketika pilkada yang akan di gelar Mungkinkah bisa ditemukan pemimpin yang punya komitmen memajukan anak anak muda GENERASI muda, baik di Mataram, Bima, Sumbawa, KSB, KLU, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat…
MotoGP misalnya sudah hampir tahun ke tiga belun ada pembalap yang lahir di NTB.
Entahlah…. Apakah kurang pembinaan atau anak muda kurang bisa mendapatkan akses ke mandalika.
, ataukah memang belum ada sponsor bagi anak anak Muda berbakat balapan dari pada mereka cari tempat balapan di jalan…?

Belum lagi di sektor lain misalnya sudah lama bandara BIL di buka tahun 2011, belum ada Pilot yang lahir dari NTB ,Pilot yang berkwalitas atau jadi manager yang lahir dari NTB.

Dari sudut Ekonomi, Epicentrum sudah makin besar pisiknya, sudah 10 tahunan, belum ada anak muda yang jadi Manager atau Pengelolah Mall atau perusahaan yang sekelas mall jadi Pembina Mall.
Hotel Hotel Besar yang berbintang belum ada anak muda yang menjadi Manager dan berani bersuara bagaimana memajukan NTB ,dibidang Perhotelan, kita masih kalah dari Bali.

Penulis lagi duduk mencari isnpirasi, bagaimana agar NTB bisa lebih maju, semoga jika GUBERNUR terpilih dibulan oktober 2024
kereta gantung ke g Renjani bisa terwujud, agar masyarakat yang sudah lansia bisa memikmati gunung renjani dari dekat, puncak, kemudian kebersihan semakin meningkat, sadar wisata masyarakat semakin meningkat, Sampah tidak adalagi yang berserakan, Pekarangan rumah penduduk bersih dan rapih, jembatan antara Sumbawa dan Lombok bisa tembus, maka percepatan pemerataan pembangunan semakin bagus, baik dari pembangunan pisik maupun komunikasi antara pusat pemerintahan (Mataram) dengan daerah Bima, Sumbawa, Dompu, KSB semakin ok.
Pertambangan dari dulu new mont tahun 1997 sekarang Aman Mineral, Belum ada anak muda NTB yang lahir sebagai top Manager, Bagaimana agar perusahaan ini bisa lebih bagus dan dapat mensejahtarakan mansyarakat Ntb.

Jika sudah lebih dari 20 orang anak muda yang lahir sebagai top manager atau menjadi Owner, maka akan dapat menjadi sumber isnpirasi kemajuan anak muda lainnya kedepan, bukan lagi setalah tammat SMA malah mencari kerja ke luar Negri, ke Singapura, Kualalumpur, Taiwan, jepang ,Korea, China, Arab saudi .

Dibidang pembangunan pesantren sangat semarak, tapi masih kurang yang bisa selevel pak Zainulmadjidi, tuan Guru safwan almarhum (kontributor lombok post tahun 2011 sd 2020) setiap hari jum’at .

Dibidang hukum masih kurang selain bapak Sirra.

Dibidang Politik masih kurang, walau sudah ada tapi belum banyak yang mengarahkan dan berkontribusi pembanguganan NTB.

Dibidang Pariwisata belum ada yang berani berbicara setingkat Nasional, karena itu kita berharap bahwa pemerintah bagaimana menagani politik anggaran berimbang 50 persen untuk daerah 50 persen dari pusat sehingga SDM di daeran bisa juga maju.
Dan ada ukurannya jika semua SDM di daerah bisa maju sama kapasitasnya dengan orang pusat maka pemerintah bisa menganggarkan pendidikan dan pelatihan didaerah (tampa dipakai pada hal hal lain) ,misalnya ada pelatihan dari kementrian bagaimana melibagkan oraganisasi pengembang pariwisata ,ex ASITA, Aspi, dan Organisasi lainnya.
Sehingga kemampuan SDM bisa merata.

Ex acara 2017 Tambora Menyapa Dunia, apa ukurannya, belum ada kemajuan di sekitar tambora, belum ada penginapan, mala sekarang mati suri,tapi anggaran ketika itu luar biasa dari pusat, yang mengadakan orang dari pusat.

Kemarin di sembalum 105 paska liburan, tidak sempat mendaki,
Artinya masih banyak di sekitar sembalum belum tertata rapi namun Belum seimbang dengan pemasaran online.
Semua ini harus menjadi salah satu target calon pemimpin di NTB, baik GUBERNUR atau para calon BUPATI . Jelasnya

Redaksiinvestigasi.

Penulis: Rusman, SHEditor: H. Napsin.SH