Lombok Tengah.
Jumat.21 April 2023
Investigasintb.com
Korban Petasan bernama Rendah alias Amaq Miar, 51 Tahun, warga Dusun Beber Daye, Desa Beber, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, mengalami insiden saat menyalakan petasan berukuran besar saat merayakan malam Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 H, di halaman rumahnya, Jumat malam, (21/4/2023). “
Korban datang dibawa ke Puskesmas sekitar Pukul 21.00 Wita, dengan kondisi telapak tangan sampai di pergelangan tangan hancur dan harus mendapat tindakan operasi. Dan korban langsung dirujuk ke RSI (rumah sakit islam) Yatofa Bodak untuk dioperasi,” ungkap petugas piket Puskesmas Pringgarata, Muhidin.
Sebelum mengalami insiden, korban membeli petasan berukuran besar, dan menyalakan petasan bersama anggota keluarganya di halaman rumahnya pada malam perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H. “ Beliau (korban) membeli petasan yang paling mahal dan besar, selepas magrib mulai menyalakan petasan, suaranya sangat besar, dan ada dua petasan yang macet, lalu dipegang dan meledak di tangannya. Setelah dibawa ke Puskesmas Pringgarata, beliau langsung dirujuk ke RSI Yatofa Bodak,” sambung Kadus Beber Lauk, Amri.
Amri menceritakan, kondisi tangan sebelah kiri korban hancur dan harus diamputasi. “ Telapak tangan sampai pergelangan tangan hancur, informasinya tangannya sudah di amputasi di rumah sakit,” ceritanya.
Pasca peristiwa itu, Kadus bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Badan Keamanan Desa (BKD) Beber langsung memberikan himbauan kepada warga untuk berhati – hati saat menyalakan petasan. “ Kami bersama pak Bhabin, Babinsa dan BKD turun langsung dan menghimbau warga untuk berhati – hati saat menyalakan petasan,”.
Red..Jurnalis Investigasintb.com