Lombok Barat 02/07/2024
Wartawan. Satria
Investigasintb.com – Ketua Forum Kerjasama Pondok Pesantren (FKSPP) Lombok Barat, TGH Muh. Nafsin Khalily bersama rombongan menyempatkan diri berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Aziziah Kapek, Gunungsari.
Kunjungan FKSPP Lombok Barat diterima di Aula Musthofa Center, Ponpes Al-Aziziah diterima dengan baik oleh pengurus pondok pesantren, TGH Munawir, SH MH yang juga Sekretaris Umum Ponpes Aziziah.
Kedatangan TGH Muh. Nafsin bersama rombongan di Ponpes Al-Aziziah merupakan salah satu bentuk kepedulian FKSPP terhadap musibah yang terjadi di lingkungan Pondok Pesantren. Sehingga dia berharap, kejadian ini segera akan dicarikan jalan keluarnya dan diharapkan kasus kasus ini jangan sampai dibesar-besarkan.
“Silakan proses hukum, tetap seperti biasa dan media agar lebih berimbang dalam pemberitaan sehingga tidak merembet kemana-mana. Karena imbas dari pemberitaan ini, minat orang tua memondokkan putra putrinya di pondok pesantren semakin berkurang. Apalagi kasus ini menjelang penerimaan santri dan santriwati baru,” tuturnya.
TGH Muh. Nafsin juga mengaku akan segera melakuan pembinaan-pembinaan seperti tahun-tahun sebelumnya kepada semua pengurus Pondok Pesantren di Lombok Barat. Sehingga control dan SOP di pondok pesantren semakin lebih diperhatikan dan bisa diterapkan. Hal ini tentu untuk bisa lebih banyak memberikan perlindungan kepada santri dan santriwati yang sedang mondok menuntut ilmu agama.
“Pernyataan dari pihak Al-Aziziah juga akan terbuka dan berjanji membantu pihak APH untuk mengusut tuntas dalam menyelesaikan kasus tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Ponpes Al-Aziziah Kapek Gunungsari, TGH Munawir, SH MH menyampaikan banyak terimakasih atas kehadiran pengurus FKSPP Lombok Barat yang sudah memberikan suport atas ujian yang sedang dihadapi.
“FKSPP Lombok Barat adalah lembaga yang pertama kami berkunjung memberikan suport kepada Ponpes Al-Aziziah. Kami harapkan ada solusi yang diberikan oleh FKSPP agar semua masalah yang dihadapi bisa segera selesaikan dengan azaz kekeluargaan,” tuturnya.
Putra Pertama dri Almagfurullah TGH. Mustofa Umar itu menjelaskan bahwa santriwati yang meninggal inisial NI, adalah salah satu santri yang sangat baik.
“Pihak pondok juga sudah melakukan khataman Al-Quran untuk dihadiahkan untuk almarhumah. Ini dilakukan sampai hari ke 9 ke depan. Semoga almarhumah husnul khotimah,” katanya berdoa.
Di satu sisi, atas nama Pondok Pesantren Al-Aziziah, TGH Munawir juga mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran Pengurus FKSPP Lombok Barat. Setelah mendengar kejadiannya tersebut pihak pondok pesantren langsung bergerak dalam menyelesaikan kasus yang terjadi.
Untuk diketahui, almarhumah NI adalah santri yang masih aktif bersekolah di Ponpes Al-Aziziah. Dia tinggal di asrama kamar 28 lantai 3. Kamar tersebut adalah kamar VIP di salah satu Pondok Pesantren terbesar di Lombok Barat tersebut. Gadis 14 tahun ini menghembuskan nafas terakhir Sabtu (29/06/2024). Dia diduga dianiaya diduga menjadi koban perundungan. Santriwati asal Ende, Nusa Tenggara Timur itu menghembuskan nafas terakhir setelah 16 hari koma di ruang ICU RSUD R Soedjono, Selong, Lombok Timur. (*)
Redaksiinvestigasi.