Hukum  

NIAT HATI BEKERJA DI QATAR,WANITA ASAL LOMBOK TIMUR MALAH DIJUAL KE IRAK ERBIL

Lotim, Sambelia 05/07/2024 10.30 WITA

Investigasintb.com – PL asal Sambelia ilnisial AL membenarkan sponsor asal Sumbawa Besar Dusun Labuhan Padi RT 001/004 No SIM/KTP 5204065010840001 atas nama Ibu Mantalia bukan jasa travel hanya sebagai tameng dalam merekrut PJTKI ilegal selama ini tegasnya,dari hasil investigasi diduga banyak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Irak yang diberangkatkan oleh sponsor asal Sumbawa besar

Informasi yang dihimpun dari Korban/Suami TPPO Bukan Sulhani warga Kecamatan Sambelia ini saja yang diberangkatkan dari kampung halamannya pada 12 Oktober 2023 tapi masih ada beberapa Orang dari beberapa Kecamatan yang sama Nasibnya dijual ke Erbil atau irak ungkapnya ,

Tenaga kerja wanita (TKW) ini yang tidak mengetahui bahwa Erbil tersebut merupakan salah satu daerah di Irak mau saja dibawa ke negara yang sedang berkonflik tersebut, Setelah sampai di Irak,Sulhani ini dijual ke agen tenaga kerja dan diperkerjakan sebagai pembantu rumah tangga. Parahnya lagi, selama bekerja Sulhaini tidak boleh menghubungi keluarga dan hp disita dengan alasan majikannya sudah membelinya ke agen tersebut dengan harga yang cukup mahal,

Saat ini keluarga korban sudah meminta bantuan kepada instansi pemerintah dan APH untuk ditindak lanjuti dengan melaporkan kejadian TPPO itu kepada Kementerian Luar Negeri RI yang kemudian disambungkan ke Kedutaan Besar RI di Irak.Badan Advokasi Indonesia (BAI) yang ada dijakarta Kementerian Luar Negeri RI, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), Kedutaan Besar RI di Irak

Hasil investigasi memaparkan, selama berkomunikasi dengan Sulhaini pia TLP terungkap ternyata keduanya sengaja diperjual belikan oleh agen atau sponsor yang ada di Indonesia.tegas Pengakuan Sulhaini,bahkan ia sering berkomunikasi dengan sponsor ibu Natalia dan agensinya ibu Emely yang informasi pernah sebelumnya ditahan di Erbil untuk meminta dipulangkan, namun jawabannya sungguh menyakitkan yakni mereka tidak mau bertanggung jawab karena hanya memproses keberangkatannya hingga dijual di Irak,” tegasnya.( Bersambung)

Redaksiinvestigasi.

Editor: H. Napsin.SH